Kimberly-Clark Indonesia: Pelindung Pas Tangan Pekerja

2

PT Kimberly-Clark Indonesia tawarkan tiga type sarung tangan pada perusahaan perkebunan kelapa sawit. Produk ini akan memproteksi tangan pekerja dari kejadian atau kecelakaan di kebun atau pabrik. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.
Di perkebunan serta pabrik sawit, permasalahan keselamatan tangan tidak bisa dipandang mudah oleh pekerja serta entrepreneur. Karena, banyak pekerjaan pekerjaan yang terkait dengan anggota badan ini seperti pemupukan, penyemprotan hama dan agrokimia, serta pengoperasian mesin. PT Kimberly-Clark Indonesia benar-benar mengerti utamanya membuat perlindungan tangan dari kecelakaan dengan keluarkan produk sarung tangan yang berkualitas serta bersertifikasi internasional.

Stephanie Hendra, Product Manajer PT Kimberly-Clark Indonesia, menerangkan jika Kimberly-Clark yang berdiri semenjak tahun 1872 sudah lama diketahui jadi produsen tissue paling besar di dunia. Dalam peningkatan bisnisnya, perusahaan sudah keluarkan beberapa produk untuk aplikasi pengelapan (wiping – alternatif kain majun) serta alat pelindung diri (APD). PT Kimberly-Clark Indonesia memprioritaskan beberapa produk APD berkualitas serta berstandar internasional yang bukan sekedar aman tetapi nyaman waktu dipakai.

“Di Indonesia, persisnya mulai tahun 2007 kami mulai pasarkan produk keselamatan kerja (APD) seperti kacamata, sarung tangan, pakaian pelindung kerja, earplug, welding helmet, serta masker,” kata Stephanie pada SAWIT INDONESIA.

Sarung tangan adalah satu diantara produk keselamatan kerja yang diprioritaskan perusahaan di pasar industri sawit.Stephanie Hendra mengatakan produk sarung tangan yang di jual perusahaan sesuai dengan aplikasi pekerjaan.Sarung tangan untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit sendiri terdiri atas 3 type, yakni untuk aplikasi spraying & fertilization, harvesting serta palm oil mill.

Untuk pekerjaan panen, sarung tangan produksi PT Kimberly-Clark Indonesia berasal berbahan katun yang dilapis oleh latex hingga bisa memberi perlindungan yang optimal waktu kegiatan memanen.Menurut Stephanie, type sarung tangan yang sampai kini umum dipakai pekerja memiliki bahan katun tanpa ada susunan apa pun, hingga kurang pas digunakan pekerja dalam kegiatan memanen. Sebab bahan katun ini sifatnya licin dalam keadaan kering khususnya sekali basah hingga membahayakan pekerja pada saat pekerjaan egrek buah sawit.

Sarung tangan Jakcson Safety* G40 Latex Coated dari PT Kimberly-Clark memiliki bahan basic poli katun dengan susunan latex yang dibuat lebih kuat serta bertahan lama dalam kerja.Jadi, benar-benar pas digunakan untuk kegiatan handling buah sawit serta pekerjaan berat lain. Produk ini mempunyai detail punggung sarung tangan terbuat dari katun yang bertambah nyaman serta tidak panas untuk periode waktu lama. Dengan bahan lateks yang melapisi telapak tangan akan tingkatkan daya cengkeram dalam keadaan kering serta berminyak.

Nilai lebih dari sarung tangan G40 Latex Coated, kata Stephanie, pekerja bisa meminimalisir risiko terserang duri yang bisa berlangsung pada saat mengusung tandan buah sawit. Sedang, risiko terserang duri di sarung tangan bahan katun masih bisa berlangsung sebab serat katun mempunyai rongga. Diluar itu, G40 Latex serta sarung tangan yang lain dari PT Kimberly-Clark Indonesia bisa dicuci berulang-kali, hingga lebih efektif buat perusahaan dari sisi ongkos.

Buat pekerja pabrik sawit, sarung tangan Jackson Safety* G40 Polyurethane Coated sangat pas dipakai.Sarung tangan memiliki susunan penambahan yang pas buat pekerjaan berminyak serta basah. Kemampuan sarung tangan ini ialah abrasion serta tear resistant yang membuat mempunyai daya cengkeram kuat serta tidak gampang kotor. Punggung sarung tangan ini berbahan nylon hingga tidak panas serta nyaman digunakan.

Menurut Stephanie, pekerja pabrik terlatih menggunakan sarung tangan bahan katun yang sebetulnya benar-benar beresiko sekali sebab serat benang katun bisa tertarik mesin. Ini jelas membahayakan keselamatan pekerja khususnya tangan mereka. “Sedangkan, sarung tangan kami itu rapi serta ujungnya tidak memiliki serat benang hingga menghindarkan pekerja dari risiko kecelakaan,” tutur Stephanie.

Untuk kegiatan kerja yang terkait dengan cairan kimia seperti penyemprotan hama serta pemupukan, PT Kimberly-Clark Indonesia tawarkan sarung tangan Jackson Safety* G80 Nitrile. Sarung tangan memiliki bahan nitrile ini membuat perlindungan tangan berbahan kimia seperti bahan bakar, solvent, serta grease. Ujung jari sarung tangan ini memiliki tekstur yang akan menguatkan pegangan pekerja. Panjang sarung ini sampai 13 inch serta ketebalannya 15 mil yang membuat tahan sobekan serta abrasi. Dari segi kualitas, Stephanie menerangkan sarung tangan ini mempunyai sertifikasi dari Food and Drug Administrasion (FDA), instansi di bawah Departemen Kesehatan Amerika Serikat, yang jamin sarung tangan ini aman untuk kontak langsung dengan makanan.

Apa yang membuat sarung tangan ini berlainan dengan produk lain? Menurut Stephanie, ketahanan produk ini telah teruji yang lebih lama waktu pemakaiannya dari sarung tangan katun. Jika sarung tangan katun dicuci dua hari sekali kemudian dibuang. Tetapi tidak begitu dengan sarung tangan PT Kimberly-Clark Indonesia yang bisa bertahan sampai tiga bulan serta bisa dicuci.

Ditambah lagi Stephanielamanya waktu penggunaan sarung tangan membuat ongkos produksi lebih efektif. Masalahnya aktor usaha tidak sering ajukan pembelian sarung tangan.

Pemasaran sarung tangan ini diprioritaskan pada daerah Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah serta Kalimantan Selatan. Stephanie menjelaskan produk keselamatan pekerja masih sedikit diketahui di daerah Kalimantan dibanding Sumatera. Biasanya, pekerja kebun di Sumatera sudah lama memakai produk keselamatan kerja hingga banyak bermacam produk yang bersaing di daerah itu.

“Penjualan produk untuk fragmen kebun sawit dikerjakan melalui distributor yang menyebar di Sampit, Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Pekanbaru, Palembang, serta Jambi,” jelas Stepahanie.

Menurut dia, penjualan produk melalui distributor lebih mempermudah pekerja untuk menelusurinya di market. “Kalau lebih gampang dicari, karena itu keinginan pada produk kami akan makin bertambah,” kata Stephanie.

Ia mengharapkanproduk yang di jual PT Kimberly-Clark Indonesia menolong perusahaan sawit dalam aplikasi standard serta persyaratan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Dengan langkah berikut, pekerjaan proses pemrosesan kelapa sawit akan disadari konsumen sudah ikuti aturan budidaya sawit berkepanjangan serta memerhatikan keselamatan pekerja.

Tinggalkan komentar